tcktcktck Badge

Join the call for a global climate deal at TckTckTck.org

Friday, May 8, 2009

Adventure: FOTOGRAFI DASAR

FOTOGRAFI DASAR

Fotografi berasal dari bahasa Latin, yaitu fotos yang berarti cahaya dan grafia yang berarti melukis/ menggambarkan sesuatu. Jadi fotografi berarti melukiskan atau menggabungkan suatu bentuk melalui media cahaya.
Tujuan fotografi dalam kegiatan alam bebas dapat bervariasi, antara lain untuk hobi diri sendiri ataupun untuk dipertunjukkan pada orang lain, disamping itu fotografi dapat berfungsi untuk penelitian, penerangan, informasi, penemuan, pencacatan, dokumentasi, pegungkapan pribadi, hiburan, dan lain-lain.
KAMERA
Komponen utama dalam fotografi adalah kamera. Kamera pada dasarnya adalah sebuah kotak yang dilengkapi berbagai macam fasilitas pendukung untuk menentukan hasil gambar. Kemajuan di bidang teknologi media rekam telah mendorong perkembangan bentuk dan jenis kamera, hal ini seperti yang tercatat dalam sejarah fotografi selama tahun 1880 hingga 1890-an yaitu banyak diproduksi berbagai macam jenis dan bentuk kamera sehingga digunakan untuk aneka bahan film, baik film potongan maupun film gulungan. Hingga saat ini telah ditemukan beragam jenis kamera, ada beberapa jenis kamera. Antara lain.
Kamera instamatic atau kamera saku : kamera ini berukuran kecil sehingga dapat dimasukkan dalam saku. Kamera ini tidak memiliki pengaturan kecepatan rana dan diafragma.
Kamera kompak : Berukuran lebih besar dari kamera instamatic, Kamera ini juga tidak memiliki pengaturan kecepatan rana dan diafragma. namun memiliki sistem drop in loading film, autorewinder, self eksposure dan double eksposure untuk memudahkan pemakaian.
Kamera Single Lens Reflector (SLR) : Dari beberapa bentuk dan jenis kamera yang telah dibuat dan diproduksi, kamera jenis SLR merupakan produk unggulan yang mampu digunakan berbagai kegiatan karena kamera SLR memiliki pengaturan kecapatan rana, diafragma, fokus serta fitur-fitur lainnya. Oleh sebab itu, kamera jenis ini biasa digunakan oleh fotografer profesional.

LENSA
Lensa pada kamera diibaratkan mata manusia. Lensa kamera berfungsi untuk melihat sesuatu objek atau momen yang selanjutnya diterima otak dan dianalisis sehingga dapat menimbulkan ide gagasan atau gambar bayangan. Lensa kamera terdiri dari rangkaian komponen lensa-lensa yang berguna untuk menangkap momen atau objek dan selanjutnya hasil bayangan atau gambar cermin tersebut diterima plat film untuk direkam. Dari hasil rekaman plat film tersebut kemudian digunakan sebagai media reproduksi atau penggandaan gambar (fotografi).

Pembagian ukuran lensa adalah sebagai berikut.
Ultrawide-angles (20mm and wider) : Lensa jenis ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk karya seni karena dapat menghasilkan gambar cermin secara keseluruhan objek. Kelemahan dengan lensa tersebut, pada sudut gambar terkesan lengkung (distorsi) karena dipengaruhi karakter kaca lensa. Untuk menghadirkan gambar space atau landscape penggunaan komponen lensa jenis ini sangat mendukung.
Wide-angles (24-50mm) : tipe lensa jenis ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan gambar yang luas. Dengan bukaan lensa atau memiliki cekungan kaca lensa antara 46°-70° mampu menghadirkan ketajaman gambar tanpa mengalami distorsi yang berarti
Standard lenses (around 50mm) : sebagian besar kamera menggunakan lensa normal untuk menghasilkan gambar seperti apa adanya, yaitu mempunyai titik tengah 50mm atau tipe 35mm-70mm.
Telephoto lenses (80-250mm) : telephoto lenses merupakan komponen lensa yang digunakan untuk menangkap objek jarak pandang yang jauh. Fasilitas komponen pada lensa jenis tersebut adalah mendekatkan objek.
Super telephoto (250 and above) : komponen lensa jenis ini terdiri dari beberapa fasilitas yang tersusun dalam satu rangkaian. Secara teknis lensa jenis super telephoto dilakukan secara manual untuk membantu menyajikan hasil gambar. Jenis lensa tersebut sangat cocok untuk menghadirkan jarak pandang yang tidak terhingga jaraknya.


FILM
Film merupakan sarana untuk menyimpan data-data visual dan dapat digunakan sebagai media reproduksi gambar. Film untuk fotografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu negative film dan slide. Film negatif bila digunakan untuk merekam dapat menghasilkan bayangan objek negatif yang selanjutnya dapat digunakan sebagai media reproduksi gambar (afdrug) sesuai dengan objek aslinya. Sedang film positif atau slide dapat menghasilkan gambar bayangan sesuai dengan objeknya dalam format film. Film positif sering digunakan untuk merekam objek dan selanjutnya diproses guna menghasilkan gambar positif yang berfungsi untuk ditayangkan melalui prasarana proyektor.
Industri film fotografi telah menentukan nilai kepekaan dan kondisi film yang ditandai kode A S A (American standards Association), D I N (Deutsche Industrie Norm), I S O (International Standards Organization). Untuk jenis film yang diberi kode ASA dan ISO mempunyai persamaan nomor sehingga dapat digunakan secara umum. Masing-masing jenis film yang diberi kode ASA atau ISO dengan nomor tertentu mempunyai nilai kepekaan yang berbeda, nomer kecepatan film yang digandakan atau dikurangi akan menentukan hasil pemotretan. Maka perlu diperhatikan apabila berkeinginan untuk merekam suatu peristiwa atau menangkap momen tertentu, perhatikan cuaca, suasana, dan obyek yang akan direkam
Slow 25-64 ISO : Kepekaan film ISO 25-64 dapat diklasifikasikan pada kelompok lambat, hal ini memberi gambaran secara terperinci untuk menghasilkan bayangan obyek sangat jelas /tajam. Sebab, seluruh butiran kecil dan kekontrasan memenuhi warna. Ukuran ISO 25-64 adalah ukuran kepekaan film yang sangat ideal untuk memotret bangunan, lukisan, atau merekam benda mati. Namun harus dihindari kondisi-kondisi pencahayaan sangat terang.
Medium 100-200 ISO : Ukuran medium ISO 100-200 adalah klasifikasi kepekaan film yang paling popular karena sering digunakan untuk memotret dan apabila dicetak atau direproduksi gambar-gambar yang dihasilkan jelas dan tajam. Hal ini dikarenan butiran-butiran warna halus dengan komposisi warna yang sempurna sehingga hasil reproduksi nada warna sangat baik. Film dengan ukuran medium ISO 100-200 sangat ideal untuk merekam obyek dengan suasana musim panas atau di bawah sinar matahari, dan ketika memotret dapat mengantisipasi kondisi cahaya dengan baik.
Fast 400 ISO : Ukuran film ISO 400 memiliki kepekaan cahaya yang baik, terutama untuk pengambilan obyek dengan kondisi mendung atau cahaya ringan. Penggunaan film ukuran ISO 400 sangat praktis karena mampu merekam obyek dalam cuaca kuran terang meskipun tanpa menggunakan lampu tambahan (flash). Kualitas hasil sangat tajam, lapisan peka cahaya sangat halus sehingga mampu menghasilkan komposisi warna meningkat secara dramatis. Dengan lapian peka cahaya yang sangat halus sangat memungkinkan sekali untuk memotret obyek yang kecil dengan suasana sedikit cahaya, atau memotret dengan cahaya terang namun menggunakan diafragma bukaan sempit dan kecepatan tinggi.

DIAFRAGMA DAN KECEPATAN RANA
Diafragma adalah pengatur besar kecilnya intensitas cahaya cahaya masuk ke kamera. Fungsi diafragma tidak jauh berbeda dengan fungsi pupil pada mata karena pada prinsip kerja kamera meniru mata manusia. Biasanya dilambangkan dengan f. Besar bukaan diafragma dilambangkan dengan angka, semakin besar angka yang ditunjuk semakin kecil bukannya dan semakin sedikit cahaya yang masuk, begitu pula sebaliknya. Ukuran besar bukaan difragma, antara lain: f/4, f/ 5.6, f/8, f/11, f/16 dan f/22.
Kecepatan rana adalah kecepatan daya tangkap (kecepatan buka-tutup rana) terhadap cahaya yang masuk dalam kamera. Semakin besar angka kecepatan rana, semakin cepat kecepatan buka-tutup rana, begitu pula sebaliknya. Kecepatan rana tinggi digunakan dalam pemotretan dengan cahaya yang kuat atau dibawah terik matahari, dan kecepatan rana rendah digunakan dalam pemotretan dengan cahaya yang minim atau pada malam hari. Ukuran kecepatan rana, antara lain: 1/2000, 1/1500, 1/1000, 1/750, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2 dan B (bulb).
Besar bukaan difragma dan kecepatan rana saling mempengaruhi satu sama lain untuk mendapatkan hasil gambar yang tidak terlalu terang (over-exposure) maupun terlalu gelap (under-exposure). Pengaturan diafragma dan kecepatan juga sangat bergantung pada pengalaman fotografer dalam melihat pencahayaan sekitar obyek. Oleh sebab itu dibutuhkan latihan-latihan yang dapat mengasah kepekaan. Berikut adalah contoh pengaturan difragma dan kecepatan rana dengan standar ISO 200.
 Cuaca mendung : 1/60 - f/4
 Cuaca cerah : 1/125 - f/5.6
 Cuaca terik : 1/250 - f/11
 Malam hari : 1/2 atau B - f/4

KOMPOSISI PENGAMBILAN GAMBAR
Ketika sedang mengambil gambar, usahakan jangan terpaku dengan sudut datar pengambilan gambar. Jelajahilah obyek dari berbagai macam sudut dan temukan sudut-sudut yang menarik untuk menghasilkan gambar yang menarik pula.
Kecuali ingin melakukan pengambilan gambar dengan teknik siluet, usahakan menghindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Usahakan subyek foto menghadap sumber cahaya agar gambar yang di hasilkan cukup terang.
Dalam komposisi pengambilan gambar, umumnya pandangan seseorang akan tertumpu pada obyek yang berada di tengah sehingga mudah terlihat kekurangannya, oleh sebab itu untuk mengecoh pandangan penikmat foto, dapat diubah penempatan posisi obyek. Berikut diagram komposisi pengambilan gambar yang dapat membantu menjadikan foto dengan komposisi yang menarik.

FOTOGRAFI DIGITAL

Perbedaan mendasar antara fotografi digital dan fotografi analog terletak pada penggunaan film, dimana fotografi digital tidak menggunakan film. Foto digital murni adalah foto yang sejak pemotretan, pemrosesan hingga penyimpanan mnggunakan sarana digital, seperti kamera digital untuk pemotretan, disket / cd untuk media penyimpanan data dan program komputer untuk mengolah data, sampai sarana digital lain untuk outputnya.

Kelebihan dan Kekurangan Fotografi Digital
Kelebihan
 Hasil pemotretan dapat dilihat lebih cepat pada layar LCD di kamera digital.
 Dengan dukungan peralatan elektronik, karya foto dapat digunakan untuk pameran (display), penerbitan dan pengiriman foto jarak jauh (mamalui email) dalam waktu yang relatif singkat.
 Relatif lebih murah karena tidak menggunakan film (bebas biaya cuci cetak).
 Mudah dalam pengoperasiannya.
 Lebih mudah diproses, dukungan komputerisasi dapat memberikan efek khusus, seperti penyesuaian kontras dan koreksi warna.
 Hasil yang permanen (tahan lama), karena foto digital tidak akan mengalami perubahan warna maupun ketajaman gambar. Berbeda dengan karya foto konvensional yang dapat berubahah warna (rusak) jika melewati masa kadaluarsanya.
 Ramah lingkungan, karena fotografi digital tidak menggunakan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dalam pemrosesannya.

Kekurangan
 Kamera digital dengan resolusi tinggi masih relatif mahal.
 Diperlukan komputer untuk melengkapi pengolahan image digital (menyunting, memperbaiki, memanipulasi, mencetak hingga mengirim email).
 Pemahaman spesifikasi peralatan, operasi komputer, tekhnologi scanner dan printer diperlukan agar image yang dihasilkan sesuai dengan keinginan.
 Pengoperasian kamera digital memerlukan baterai, selain baterai kamera digital cenderung lebih boros dibanding kamera konvensional.
 Jika ingin mencetak image, diperlukan printer kualitas foto dengan tinta dan kertas kualitas bagus.

Ukuran Image dan Resolusi
Pixel, berasal dari kata picture dan element yang dihubungkan dengan huruf x yang melambangkan koordinat cartesian. Setiap pixel dalam image dapat memeberikan juataan kemungkinan kombinasi warna sehingga dapat menyimulasikan warna.resolusi pixel berhunbungan dengan masalah dimensi suatu image, semakin besar pixel maka semakin besar dimensi imege yang diperoleh, dengan kata lain, kualitas image akan tetap terjaga (tidak pecah).
Resolusi, resolusi image adalah jumlah pixel yang ditampilkan tiap unit dari panjang suatu image yang biasanya diukur dalam pixel tiap inch (ppi). Resolusi image dan ukuran pixel selalu berhubungan. Detai suatu image akan tergantung pada ukuran pixelnya dan resolusi image akan mengatur seberapa besar ruang untuk pixel yang ditampilkan. Resolusi image yang lebih tinggi umunya akan menghasilkan gambar yang lebih detail dan transisi warna yang lebih baik. Sebaliknya dengan resolusi rendah yang menyebabkan gambar pecah atau kasar.

Fasilitas pada Kamera Digital
LCD
LCD (Liquid Cristal display) merupakan sebuah layar monitor yang membantu fotografer melihat obyek yang kan difoto dan hasil rekaman gambar yang telah diambil.
Interface USB
Sebagian besar kamera digital telah dilengkapi interface USB untuk mentransfer data ke komputer.
Video dan Auto Recoding
Pada beberapa kamera digital terdapat fitur audio + auto recording untuk merekam gambar bergerak (video) dengan audio yang biasanya limited (dibatasi memory card).
Zoom
Kamera digital biasanya memiliki zoom digital, zoom optikal atau keduanya.
 Zoom optikal, merupakan zoom yang sebenarnya, memungkinkan untuk mengambil foto jarak jauh tanpa menurunkan kualitas gambar.
 Zoom digital, merupakan trik interpolasi atau pembesaran pixel yang dapat juga dilakukan menggunakan software penyunting foto.
Dalam pemotretan lebih baik gunakanlan zoom optikal dan sebisa mungkin hindari penggunaan zoom digital karena penggunaan zoom digital dapat mengakibatkan penurunan kualitas gambar sehingga gambar terlihat pecah

White Balance
White balance merupakan fasilitas untuk mensiasati kendala pemoteretan di berbagai kondisi pencahayaan.
 Auto white balance, mengatur white balance secara otomatis untuk cahaya dengan suhu warna antara 4200 -70000 K.
 Florescent, memperbaiki warna obyek yang berada di bawah cahaya lampu neon. Suhu warna diperbaiki sampai kira-kira 45000 K.
 Incandescent, memperbaiki warna obyek yang berada di bawah cahaya lampu pijar. Suhu warna diperbaiki sampai kira-kira 30000 K.
 Sunny, memeperbaiki warna obyek yang berada di bawah sinar matahari langsung. Suhu warna diperbaiki sampai kira-kira 60000 K.
 Cloudy, memperbaiki warna obyek yang berada di bawah langit yang berawan. Suhu warna diperbaiki sampai kira-kira 7000-80000 K.
Makro
Fasilitas ini merupakan fasilitas untuk melakukan pemotretan dengan jarak yang sangat dekat dengan obyek. Beberapa kamera digital mempunyai kemampuan memotret makro hingga 1 cm bahakan kurang dari 1 cm (dengan obyek yang cukup pencahayaannya).
Mode pemotretan
 Aperture priority, fasilitas prioritas bukaan diafragma, mode ini memprioritaskan bukaan diafragma pada saat pemotretan dan kamera mengatur kecepatan rana secara otomatis. Biasanya terdapat pada kamera profesional.
 Shutter priority, fasilitas prioritas kecepatan rana, mode ini memprioritaskan kecepatan rana yang diinginkan pada saat pemotretan dan kamera mengatur bukaan diafragma secara otomatis. Biasanya terdapat pada kamera profesional.
 Manual, fasilitas yang mengatur sendiri bukaan diafragma dan kecepatan rana yang diinginkan. Biasanya terdapat pada kamera profesional.
 Portrait, mode ini digunakan untuk merekam potret wajah di outdoor dengan latar belakang yang dibuat blur / kabur sehingga obyek akan terfokus jelas.
 Sport, unutk merekan obyek yang bergerak, biasanya digunakan pada event olahraga.
 Landscape, mode untuk merekam pemandangan yang akan meningkatkan warna biru langit dan warna hijau daun, pada prinsipnya menggunkaan fungsi filter ND (natural density).
 Close up, mode untuk melakukan pemotretan close-up (jarak dekat) sehingga dapat menonjolkan detail dari obyek.
 Night scene, berguna untuk mengambil gambar obyek di waktu malam. Penggunaan mode ini disarankan menggunakan tripod.
Lampu Kilat
Biasanaya fitur auto flash selalu terdapat pada kamera otomatis, khususny akamera kompak digital. Untuk menghasilkan foto-foto yang tampak natural dengan lampu kilat, ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan.
 Red eye reduction, digunakan untuk mencegah timbulnya hasil pemotretan dengan mata berwarna merah karena pupil mata yang tidak bereaksi cepat ketika cahaya lampu kilat masuk ke retina sehingga pantulan cahaya pada retina (yang poenuh dengan pembuluh dara berwarna merah) ke kamera. Pada mode ini, lampu kilat akan melepaskan beberapa flash utama agar pupil menyesuaikan terlebih dahulu.
 Flash compensation, dengan fitur ini intensitas output flash dapat diatur sehingga rasio antara cahaya yang tersedia dengan cahaya dari flash menjadi seimbang.
 Slow synchro, mode ini menggabungkan kecepatan ran alambat (slow shutter) dengan fill flash sehingga obyek dan latar belakangnya terekam jelas. Mode ini digunakan pada malam hari dan disarankan menggunakan tripod.
 Forced flash, mode ini memaksa lampu kilat meyala, sebaiknya digunakan jika subyek membelakangi cahaya dan lampu kilat dikompensasi minus 0,7-1 stop.

JENIS-JENIS KAMERA DIGITAL
Pada dasarnya kamera digital dikelompokkan menjadi empat golongan berikut ini :
 Kamera digital untuk life style dan fun : Kamera ini memiliki bentuk yang unik, stylish, multi fungsi, berukuran mungil dan mudah dibawa. Kamera jenis ini biasanya mempunyai fitur-fitur seperti fitur rekam-suara, pemutar MP3 serta fungsi-fungsi lainnya. Namun resolusi rekaman gambar yang dihasilkan tidak terlalu besar, sehingga bisa digunakan untuk sharing foto melalui e-mail. Jenis ini populer di kalangan anak muda dan selebritis.
 Kamera digital low-end : Kamera ini merupakan kamera yang ditujukan untuk pemula atau dokumentasi keluarga. Image yang dihasilkan beresolusi tinggi relatif rendah sampai 2,2 mega bytes (standard 320 x 240 pixel). Resolusi tersebut memungkinkan kualitas gambar yang tetap baik untuk pencetakan foto ukuran 3 sampai 4 R. Rata-rata memiliki lensa zoom dengan ukuran kecil dan ringan. Fitur yang ditawarkan serba otomatis sehingga tidak terlalu repot dalam pengaturan pengoperasiannya.
 Kamera digital midrange : Kamera jenis ini ditujukan untuk para pengiat fotografi yang memerlukan resolusi 640 x 480 pixel atau lebih dalam membentuk sebuah image. Meski belum sepenuhnya bisa tukar-lepas lensa, umumnya menyediakan lensa vario dari sudut lebar hingga tele. Fitur di kamera jenis ini sudah memungkinkan mengatur pencahayaan secara manual, dengan prioritas bukaan diafragma atau prioritas kecepatan rana. Kamera midrange memiliki media penyimpanan data yang cukup untuk pencetakan hingga 10R.
 Kamera high-end : Kamera jenis ini memiliki kemampuan unutk lepas tukar lensa seperti pada kamera SLR konvensional. Resolusinya mencapai 6 mega pixel atau lebih sehingga cukup memadai kebutuhan profesional, majalah, jurnalistik dan poster. Kualitas gambar yang dihasilkan prima, selain itu fitur-fitur yang dibuat pun seperti kamera SLR, seperti bracking, kompensasi pencahayaan, serta bidik continue.


 Tips membeli kamera digital
 Menentukan pembelian berdasarkan kebutuhan, kebutuhan akan kamera bagi tiap-tiap orang tentu berbeda. Untuk kebutuhan membuat foto yang akan dipasang di situs web atau berkirim email, kemera digital dengan resolusi 1 mega pixel sudah cukup. Namun, untuk fotografer profesional, kamera dengan resolusi diatas 5 mega pixel dapat menjadi pilihan.
 Lensa dan kemampuan zoom, pilih kamera dengan kualitas lensa yang baik, perhatikan juga kemamouan optical dan digital zoom-nya. Besarnya optical zoom lebih bermakna dibandingkan digital zoom yang hanya membantu memperbesar obyek dengan konsekuensi foto akan tampak kasar.
 Sistem pengukuran cahaya, kecepatan pencahayaan (exposure) merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk menghasilkan gambar yang baik. Pengukuran cahaya untuk menentukan kecepatan rana (shutter) dan bukaan difragma (aperture) berdasarkan pilihan ISO yang ditentukan, pada kebanyakan kamera dilakukan secara TTL (through the lens). Perhatikan pula pilihan sistem pengukuran cahayanya, seperti centre-weighted, spot, atau average. Beberapa variasi lainnya tergantung pada merk kamera. Nikon menyebutnya matrix, Canon memakai istilah evaluative, Olympus dengan digital ESP, dan Minolta dengan 256 zone.
 Kemudahan penggunaan, pertimbangkan ukuran dan desain kamera yang ergonomis dalam pegangan, tombol dengan keterangan yang jelas, susunan menu yang jelas dan mudah dalam penggunaan. Bandingkan model-model yang ada dan luangkan membaca buku manual ketika membel kamera.
 Fasilitas tambahan, selain digunkan untuk memotret, sebagian kamera digital menyertakan fasilitas audio dan video recordingfasilitas tersebut dapat menjadi pertimbangan yang menarik.
 Media penyimpanan, sebagai pengganti film kemera digital memerlukan media penyimpanan digital seperti momory card. Sebaiknya pilih memory card yang sama dengan piranti digital yang dimiliki (seperti komputer, PDA dan laptop). Selain itu pilih kapasitas memory card sesuai dengan kebutuhan, kerana semakin besar kapasitasnya, semakin mahal harganya.
 Sumber daya dan daya tahan baterai, pilih akmera dengan sumber daya yang murah, mempunyai daya tahan yang cukup lama, mudah dirawat dan didapat.

UKURAN PENCETAKAN
Ukuran pencetakan beserta resolusi yang dibutuhkan.
3R = 8,9 x 12,7 cm @ 300 dpi = 1051 x 1500 pixel
4R = 10,2 x 15,2 cm @ 300 dpi = 1205 x 1795 pixel
5R = 12,7 x 17,8 cm @ 300 dpi = 1500 x 2102 pixel
6R = 15,2 x 21,6 cm @ 300 dpi = 1795 x 2551 pixel
8R = 20,3 x 30,5 cm @ 300 dpi = 2398 x 300 pixel
8R Plus = 20,3 x 30,5 cm @ 300 dpi = 2398 x 3602 pixel
10R = 25,4 x 30,5 cm @ 300 dpi = 3000 x 3602 pixel
10R Plus = 25,4 x 38,1 cm @ 300 dpi = 3000 x 4500 pixel

PERALATAN TAMBAHAN
 Tele converter, alat tambahan yang dipasang di depan lensa untuk mendapatkan efek tele fotografi.
 Wide converter, alat tambahan yang dipasang di depan lensa untuk mendapatkan efek wide.
 Tudung lensa, alat tambahan yang dipasang di depan lensa untuk melindungi lensa dari cahaya yang terlalu terik pada saat pemotretan.
 Filter, sistem optis pembantu yang biasa dipasang di dean lensa dan dapat memodifikasi gambar asli saat dipotret. Beberapa jenis filter dapat mengubah warna-warni, melembutkan atau menciptakan efek baru pada gambarnya.
 Waterproof case, kamera sangat peka terhadap air dan kelembaban, alat ini dapat melindungi kamera saat udara lembab atau hujan bahkan dapat digunakan untuk pemotretan bawah air.
 Tripod, atau kaki tiga digunakan untuk menyangga kamera untuk mendapatkan posisi kamera yang stabil sehingga mencegah gambar kabur, biasanya digunakan pada pemotretan di malam hari atau dengan kecepatan rana yang rendah

CARA MEMEGANG KAMERA
Agar posisi kamera stabil, jika memungkinkan sandarkan tubuh pada tembok, bertumpu pada kursi tau benda-benda lain. Jika tidak berdirilah kokoh dan pegang kamera dengan kedua tangan. Biasanya secara tidak kita sadari pada saat memegang kamera, kita hanya memegang kamera oada ujung-ujungnya, jari menghalangi lensa atau memengang kamera dengan satu tangan. Yang demikian itu sangat tidak dianjurkan, berikut beberapa gambar yang menunjukkan cara memegang kamera dengan benar .

TIPS MERAWAT KAMERA
 Hindari kapur barus, jangan menyimpan kamera didalam lemari yang telah diisi kapur barus atau kamper. Karena kapur barus termasuk benda perusak yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian lainya yang terbuat dari bahan karet. Pada kamera elektronik kapur barus bisa merapuhkan PCB (Printed Circuit Board) yaitu tempat chip-chip kamera berada dan beberapa element chip itu sendiri, bahkan uap kapur barus dapat juga menodai lensa. Kerusakan kamera akibat kapur barus biasanya tidak bisa diperbaiki lagi
 Sebaiknya menyimpan kamera di tempat kedap udara ,misalnya lemari khusus kamera yang sejuk, kering dan tidak lembab. Namun karena lemari ini mahal, Anda bisa menggantinya dengan stoples (tempat kue atau kerupuk ukuran besar yang bertutup rapat) kemudian tambahkan Silica Gel yang dapat menyerap kelembaban. Atau bisa juga Anda membuat lemari khusus berupalemari kayu yang berisi lampu pijar yang terus menyala dengan daya yang tidak terlalu besar. Posisikan lampu jangan terlalu dekat dengan kamera, apabila terlalu dekat, panas yang berlebihan dapat merusak kamera. Lampu pijar yang ideal adalah 5 watt, dengan jangkauan 40 cm di atas (sebaiknya jangan di bawah) kamera atau perlengkapan lainnya. Sebelum menyimpan kamera, bukalah dahulu pembungkus kamera atau tudung yang membungkusnya guna menghindari lembabnya lensa dan bersihkan dari debu-debu yang mungkin menyelip di sana-sini. Untuk penyimpanan cukup lama lepaskanlah semua baterai di dalam kamera.
 Hindari dari sengatan matahari, apabiila Anda bepergian ke mana
saja dengan membawa kamera, perlakukanlah kamera itu seperti barang "kesayangan". Jangan sampai terjemur atau terkena sengatan sinar matahari yang berlebihan. Sebab panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet serta dapat merusak elemen-elemen elektroniknya.
 Hindari dari goncangan, apabiila Anda membawanya jangan lupa menaruhnya di dalam tas khusus kamera guna guna menghindari guncangan di kendaraan. Kamera yang berada didalam tas khusus akan terhindar dari benturan-benturan antara peralatan. Ada baiknya tas kamera selalu di pegang jika terjadi guncangan yang berlebihan dan jangan meletakkan di sembarang tempat, contohnya bagasi mobil. Usahakan selalu meletakkan kamera di tempat yang aman misalnya jok mobil. Bila menggunakan motor kamera dapat diselempangkan di badan, jangan sekali-kali di taruh di laci, khususnya Vespa.
 Bersihkan kamera dan lensa, ada baiknya kamera dibersihkan seminggu sekali dan dibersihkan sendiri. Untuk bagian luar bisa menggunakan lap kering yang bersih dan tidak kasar. Untuk bagian dalam haruslah hati-hati. Pergunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Sebagai pasangan blower bisa juga kuas berukuran 1/2 inci yang belum pernah dipakai kepada benda lain atau untuk keperluan lainya. Untuk membersikan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air dari keringat pemakai dan kulit muka, jangan menggunakan dengan jari atau tangan, pakailah tissue khusus untuk kamera yang telah banyak di jual di toko. Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang body cup penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.
 Servis di tempat khusus dalam jangka panjang, setahun atau dua tahun sekali, ada baiknya kamera di servis ke tempat khusus “servis besar” yang telah terpercaya. ini meliputi pembersihan bagian dalam seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera seperti penyesuaian kecapatan rana. Usahakan selalu menyervis kamera di dealer resmi. Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur karena Kaca lensa yang begitu peka, maka Makin sering dibersihkan dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya janganlah simpan di lemari pakaian. karena dapat mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam.
 Jangan terkena air laut, apabila sedang berekreasi ke pantai bersama keluarga maupun teman-teman, hati-hatilah dengan kamera yang dibawa. Air laut sangat jahat terhadap kamera. Percikan air laut yang halus seringkali tidak tampak dan dapat menjadi sumber karat yang sangat potensial. Seusai rekreasi di pantai pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Biasanya hal ini seringkali terlupakan oleh kita. Pembersihan harus ekstra hati-hati. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jangan lupa membersihkannya bila memakai di daerah yang berdekatan dengan pantai atau air laut. Bila kamera Anda terjebur ke air laut atau kecipratan air yang cukup banyak, untuk mengantisipasinya, jangan tunda, langung rendam kamera Anda ke
dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan noda-noda air laut. Setelah dibilas sampai bersih, simpanlah dan segera bawa ke ahli untuk membersihkannya. Bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tidak bisa diselamatkan. Proses pengerusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah kamera tercebur.

No comments: