tcktcktck Badge

Join the call for a global climate deal at TckTckTck.org

Friday, May 8, 2009

Adventure: PERSIAPAN PENGARUNGAN ALAM BEBAS part 2

PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN
Sebelum pemilihan perlengkapan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
• Menentukan jenis medan yang akan dihadapi, misal hutan, rawa, tebing, dll.
• Menentukan tujuan perjalanan, misal penjelajahan, latihan, penelitian, kemanusiaan/SAR, dll.
• Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik dan mental.
• Memperhatikan hal-hal khusus, seperti obat-obatan tertentu, dsb.
Tiga ketentuan yang menjadi dasar dalam pemilihan perlengkapan yang baik, yaitu performance, ketahanan, dan beratnya. Untuk memudahkan pemilihan perlengkapan, dapat dilakukan langkah-langkah di bawah ini:
Membuat daftar : Pembuatan daftar dapat dimulai dengan checklist, yaitu dengan mendata perlengkapan yang dibutuhkan dalam perjalanan. Checklist akan menjadi lebih efektif dengan pengelompokan perlengkapan, seperti pakaian, perlengkapan tidur, perlengkapan masak dan makan, P3K dan survival kit. Yang perlu diingat, pembuatan daftar akan berbeda untuk setiap perjalanan, tergantung kondisi, waktu dan situasi.
Mengumpulkan peralatan : Sesuai daftar yang dibuat, setelah semua perlengkapan terkumpul, bentangkan di lantai dan kelompokkan perlengkapan berdasarkan jenis penggunaannya. Hal ini akan mencegah terlupanya suatu perlengkapan.
Cek dan Tes : Perlu dilakukan tes dan cek terhadap beberapa perlengkapan yang rawan terhadap penggunaan, antara lain kompor, senter, tenda, sepatu, P3K dan survival kit.
Perlengkapan Standar
Beberapa perlengkapan standar yang harus diperhatikan antara lain:
Pakaian
Hal terpenting dalam pemilihan pakaian adalah mampu memberikan isolasi dari udara dingin dan memberikan perlindungan dari panas serta kelembaban, juga harus mampu mencegah terjadinya rasa panas yang berlebihan serta mampu memberi keleluasaan dalam bergerak. Hindari penggunaan bahan jeans untuk mendaki gunung karena bahan jeans mudah menjadi lembab, dan apabila basah akan susah kering. Terdapat bahan yang mampu menahan udara lembab atau basah, oleh sebab itu perlu juga kita ketahui prinsip pelapisan pakaian.
Lapisan dasar : lapisan dasar melekat langsung pada kulit (pakaian dalam). Sebutan yang ada untuk lapisan dalam ini adalah thermal underwear. Fungsi lapisan pertama adalah menjaga agar kulit teatp kering, bukan menjaga panas. Sebaiknya menghindari pakaian dalam yang terbuat dari katun karena apabila bahan ini basah akan susah untuk kering, apalagi di gunung yang beriklim lembab.
• Lapisan kedua : lapisan kedua merupakan lapisan yang berhadapan dengan uap lengas (berair atau lembab) dari badan yang dibawa keluar oleh lapisan dasar. Jadi, lapisan kedua ini harus mampu melepaskannya tanpa mengurangi daya isolasi kehangatannya. Lapisan kedua biasanya berupa pakaian jalan, seperti t-shirt dan celana pendek atau panjang yang terbuat dari gabungan nilon dan polyester.
• Lapisan ketiga : lapisan ketiga berfungsi sebagai penghangat dan biasanya dipakai saat berhenti atau di basecamp. Bahan yang cocok untuk lapisan ketiga adalah pile atau fleece karena selain ringan, bahan ini mampu memberikan kehangatan dalam keadaan lembab sekalipun, namun bahan ini tidak tahan dengan serangan angin dingin.
• Lapisan keempat : lapisan keempat merupakan lapisan luar yang menjaga badan terhadap anging dingin yang cukup kencang. Bahan yang biasa digunkan untuk lapisan ini adalah shell garment dan bahan yang di produksi merk Gore-tex karena mempunyai kemampuan windproof, waterproof dan breathable.

Sepatu
Sepatu jenis boot pada umumnya sering digunakan untuk mendaki karena kemampuannya melindungi mata kaki. Dalam pemilihan sepatu, disarankan untuk mengambil nomor sepatu lebih besar satu ukuran dari ukuran kaki, karena bagian dalam sepatu boot bisa menjadi lingkungan yang tidak nyaman bagi kaki. Tipe-tipe sepatu boot sebagai berikut:
• Light Hiker / Trail Boots: terbuat dari campuran bahan fabric (bahan seperti yang dipakai untuk ransel). Solnya fleksibel dan ringan. Jenis sepatu ini cocok digunakan untuk day trips atau perjalanan dengan ransel yang sangat ringan. Jenis ini juga sangat cocok digunakan di areal perkemahan.
• Off Trail Boots: Terbuat dari kulit hingga bagian atasnya. Solnya mempunyai hak dan mempunyai angkle support di bagian atasnya. Jenis ini cocok digunakan pada perjalanan dua atau lima hari dengan ransel ukuran menengah.
• Rough Trail: Terbuat dari kulit hingga atasnya. Sedikit tinggi dan mempunyai angkle support yang kokoh dan kuat serta solnya lebih agresif dengan kembang sol yang cukup tajam . jenis ini cocok digunakan untuk perjalanan panjang dengan ransel ukuran besar dan medan yang berat.
• Double Boots / Mountaineering Boots: Lapisan luarnya terbuat dari plastic, dan ada boot lapisan dalamnya. Sol dengan kembang yang agresif, serta ada cantelan crampon. Jenis ini cocok untuk extreme mountaineering pada medan bersalju.
Ransel
Ransel adalah peralatan utama bagi seorang pendaki gunung. Ransel dan sepatu boot merupakan dua hal yang perlu mendapat perhatian ekstra dari pendaki untuk mendapatkan kenyamanan. Namun, tidak ada satu ransel, keluaran pabrik ternama sekalipun, yang benar-benar nyaman dipakai saat membawa beban yang berat. Nyaman disini maksudnya adalah tidak terlalu membuat seluruh badan kita sakit.
Ada dua tipe ransel, yaitu external frame (ransel berangka luar) dan internal frame (ransel berangka dalam). Pada uraian ini akan lebih membahas internal frame karena lebih cocok di gunakan untuk medan pegunungan di indonesia. Berikut poin-poin penting dalam memilih ransel.
• Pas / cocok : ransel yang tidak pas di badan akan menimbulkan rasa sakit dan tidak stabil.
• Sabuk pinggang yang didesain baik : sabuk pinggang yang baik dapat memindahkan 90% beban ransel tanpa menyebabkan pinggang sakitatau tergesek.
• Bentuk lengkungan : lapisan lembut sabuk bahu dengan strap pengencang bagian atas atau disebut juga strap penggangkat beban berguna untuk memindahkan tekanan berat dari bahu
• Frame / lembar lapisan frame : membantu memindahakan berat ke pinggang dan mencegah tonjolan peralatan yang di-packing di dalam ransek agar tidak menyodok punggung.
• Kapasitas : kemampuan daya angkut dan desainnya cocok untuk perlengkapan yang akan dibawa.
Pada pemakaian ransel, mulailah memakai ransel dengan mengatur sabuk pinggang lebih kencang dari posisi seharusnya di titik tulang pinggang kemudian baru aturlah sabuk bahu sehingga terasa pas dan nyaman. Jika ransel mempunyai tali strap pengencang maka kencangkanlah. Ceklah poin-poin berikut untuk kenyamanan:
• Bagian dalam ransel harus mengikuti bentuk tubuh atau bentuk kontur punggung.
• Bagian bawah sabuk bahu berada pada 1-2 inchi di bawah strap pengencang bagian atas.
• Strap penyeimbang bahu (strap pengencang bagian atas) harus membentuk sudut antara 10 sampai 45 derajat dari bidang datar.

Tips Membeli Ransel
• Carilah terlebih dahulu ukuran ransel yang pas untuk anda. Anda bisa meminjam ransel dari teman untuk menyesuaikan ukuran ransel.
• Kapasitas ransel dirancang sesuai jenis perjalanan, tinggi tubuh pengguna dan lama perjalanan. Belilah sesuai kebutuhan anda.
• Cobalah selalu back system ransel yang sesuai dengan tubuh anada, bila kesulitan, mintalah bantuan petugas toko.
• Cobalah beberapa ransel keluaran pabrik yang berbeda sebagai perbandingan. Belilah ransel yang sesuai dengan tubuh anda dan hindari membeli ransel yang melebihi kapasitas tubuh.

Sleeping bag
Sleeping bag merupakan perlengkapan vital bagi seorang pendaki gunung karena dalam suhu yang dingin, sleeping bag bisa menjadi penyelamat jiwa pendaki dari ancama hypothermia. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sleeping bag:
• Pas, tidak terlalu sempit atau longgar
• Penutup kepala adjustable
• Bentuk food box yang pas dengan kaki dan tidak terlalu sempit
• Resleting dua arah sebagai ventilasi
• Ada isolasi pelapis di belakang resleting (draught tube) untuk mencgah hilangnya kehangatan.
Beberapa jenis sleeping bag:
• Tipe semi-rectangular : jenis ini agak menyempit di bagian kaki yang berfungsi penambah penjagaan kehangatan.
• Tipe mummy : jenis ini merupakan jenis yang paling efisien karena bentuknya mengikuti pola tubuh, kemampuan penghangatan yang baik, tidak berat, dan tidak memakan tempat saat di-packing.
• Tipe selimut / tikar : jenis ini mempunyai resleting melingkar setengah bagian sleeping bag, sehingga bisa dibuka lebar dan dipakai sebagai selimut untuk dua orang. tipe ini tidak cocok dengan gunung-gunung tinggi, namun unutk gunung-gunung di indonesia yang tingginya berkisar 3000 meter, tipe ini masih dapat digunakan.

Tips Membeli Sleeping Bag
• Perhatikan kapan dan dimana sleeping bag akan dipergunakan, belilah sleeping bag yang sesuai dengan kondisi cuaca yang akan dihadapi.
• Perhatikan aktivitas yang dilakukan dengan pemilihan sleeping bag, jika melakukan pendakian di musim hujan, maka bawalah sleeping bag yang terbuat dari bahan sintetis, jika berat menjadi masalah, maka bawalah yang berbahan down atau bulu angsa.
• Perhatikan budget, jika memiliki uang lebih tidak ada salah membeli keluaran pabrik yang sudah teruji kualitasnya.
• Apabila anda sering kedinginan, pilihlah sleeping bag yang hangat, dan apabila anda sering susah tidur, pilihlah sleeping bag yang lega.
• Lakukan sedikit observasi, lihat dan rasakan material lapisan dalam dan jahitan dan bahan luarnya dari beberapa sleeping bag yang berbeda.
• Bukalah terlebih dahulu gulungan sleeping bag jika masih tergulung dan lihat bagian dalamnya.

Tenda
Tenda untuk pendakian, pada masa kini, memiliki dua prinsip lapisan pelindung yaitu lapisan dalam yang breatheable dan lapisan luar atau yang bisa disebut flysheet yang terbuat dari bahan waterproof. Dua lapisan tenda ini bertujuan mencegah kondensasi yang merupakan faktor utama dalam kenyamanan di tenda. Kondensasi disebabkan perbedaan suhu dari dalam tenda yang hangat dan lingkungan sekitar tenda yang dingin dan basah. Berikut beberapa kunci penting yang harus dipenuhi oleh tenda.
• Mudah didirikan. Perlu juga diperhatikan jumlah pasaknya dan jenis tendanya, terdapat tenda freestanding atau tenda yang bisa didirikan tanpa dibantu pasak.
• Poles atau rangka tenda yang terdiri dari beberapa bagian yang dihubungkan sebuah tali elastis di dalamnya. Poles harus bisa segera dipasangkan pada tenda lewat kaitan (clips) atau wide sleeves-nya.
• Flysheetnya tahan air, juga dapat menahan sinar UV.
• Bagian dalam diding tenda tidak boleh dilapisi lapisan anti air agar bisa melepaskan kondensasi keluar dari tenda.
• Mempunyai ruang yang cukup dan sebanding dengan rasio beratnya.
• Mempunyai jaring anti serangga pad pintunya.
• Mempunyai beranda (vestibule) yang cukup luas.
• Mempunyai ventilasi yang baik
• Struktur tenda tidak terlalu tinggi, agar lebih tahan terhadap angin.
• Jahitan dan seam sealed-nya menutupi setiap jahitan.
Bedasarkan pengunaanya, tenda dapat dikategorikan sebagai berikut:
• Three Season Tents atau tenda tiga musim : tenda ini digunakan dalam pendakian gunung yang beriklim tidak begitu ekstrem. Tenda ini mempunyai konstrukdi yang simpel dan kadang hanya mempunyai satu atau dua rangka. Tenda ini lebih ringan dan ringkas dalam hal packing. Tenda jenis ini banyak digunakan pula oleh para trekker dan backpacker.
• Four season dan expedition tenttenda jenis ini biasa digunakan untuk pendakian gunung-gung tinggi yang beriklim ekstrem. Tenda jenis ini mempunyai konstruksi yang lebih tahan angin dan meterial ang lebih baik daripada tenda three season.tenda jenis ini biasanya memiliki 3-4 rangka atau lebih.
Tipe-tipe tenda berdasarkan bentuk desainnya:
• Tenda Ridge atau Tipe “A”, terdapat dua jenis pengembangan, yaitu Tapered Ridge dan Transverse Ridge.
• Tenda Tunnel
• Tenda Single Hoop
• Tenda Cross Over Pole Dome
• Tenda Geodesic Dome

Tips Membeli Tenda
• Perlu dipastikan apakah tenda tersebut mempunyai ketahanan terhadap air dan stabilitas terhadap kondisi cuaca yang buruk
• Masuklah dalam tenda dan pastikan ruangannya cukup bagi Anda dan perlengkapan anda.
• Tenda harus mudah didirikan, jangan ragu meminta penjual untuk mendemostrasikan cara mendirikannya.
• Pastikan vestibule (teras depan) cukup lebar.
• Pastikan pintu tenda mempunyai cukup akses dan mempunyai jendela dan ventilasi lainnya, selain itu perhatikan apakah pintu dapat tertutup rapat.
• Perhatikan dengan seksama material atau bahan tenda. Perhatikan pula bahan waterproof dan flysheet.
• Perhatikan jahitan dan sambungan pada tenda dalam keadaan baik, juga apakah seriap jahitan dan sambungan diberi lapisan waterproof.

Matras
Banyak pendaki pemula yang meupakan peralatan ini, padahal matras sangat berguna untuk melindungi tubuh dari hawa basah dan lembab dari tanah yang sudah tidak mampu ditahan sleeping bag ataupun alas tenda. Tidur tanpa matras dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit paru-paru basah.

Kompor
Kompor yang cocok untuk pendakian gunung adalah yang ringan dan mudah di-packing serta mempunyai nyala api yang baik meskipun berada di ketinggian. Berikua adalah jenis-jenis kompor yang biasa digunakan pendaki.--------------gbr 1.22
• Multi-fuel stove : kompor ini berbahan bakar white benzin atau bensin putih, bensin biasa, dan minyak tanah atau kerosin. Mempunyai tabung dan burner yang terpisah namun dihubungkan dengan konektor dari besi. Tekanan api dihasilkan dengan bantuan pompa yang terdapat dalam tabung bahan bakar. Kelebihan kompor ini adalah bahan bakarnya mudah didapat dan termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Dual fuel stove : kompor ini berbahan bakar white benzin dan bensin biasa. Tekanan api dihasilkan dengan bantuan pompa yang terdapat dalam tabung bahan bakar. Kompor ini juga termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Kerosene stove : kompor berbahan bakar minyak tanah ini sudah jarang digunakan pendaki masa kini karena faktor berat. Kompor ini tidak termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Butane stove : Kompor ini berbahan bakar gas butana dalam tabung. Kompor jenis ini memang di desain untuk pendakian gunung. Terdapat dua tipe, tipe fixed dan flexible. Pad tip fixed tabung akan terus tertancap pad abody burner hingga gasnya habis, dan pada tioe flexible, tabung gas dapat dilepas pasang sesuai kebutuhan. Kompor ini tidak termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Esbit stove : kompor ini berbahan bakar esbit atau parafin. Kompor ini sangat ringan dan murah, namun bau hasil pembakaran cukup menusuk hidung.apalagi jika memasak dengan menggunakan kompor ini di dalam vestibule tenda. Kompor ini juga tidak termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Alcohol stove : kompor berbahan bakan spiritus sangat populer di kalangan trekker maupun hiker karena selain bahan bakarnya murah dan mudah didapat. Kompor ini juga bukan termasuk kompor high altitude mountaineering. Kompor jenis ini terkenal dengan merk Trangia.
• White gas stove : kompor ini berbahan bakar white gas atau bensin putih. Desainya sedikit lebih kompak dari yang lain dan juga diseratakan dalam sebuah case yangterintegrasi. Kompor ini juga termasuk kompor high altitude mountaineering.
• Light weight stove dengan butan canister : kompor berbahan bakar butane light anister ini sangat ringan dan praktis, namuntidak dirancang untuk daerah tinggi dan suhu yang dingin.
Dari berbagai jenis kompor tersebut, perlu diketahui salah satu hal yang membuat kompor mernjadi boros bahan bakar adalah angin, oleh sebab itu sebisa mungkin lindungi api dari angin, salah satu bahan yang mudah dan ringan untuk melindungi angin adalh dengan menggunakan lembaran alumunium foil, karena sifatnya yang tidak bisa terbakar.
Perlengkapan Memasak
Pada dasarnya kebutuhan peralatan masak seorang pendaki adalah dua panci dan satu friying pan (penggorengan). Saat ini banyak jenis peralatan memasak di gunung, salah satunya adalah nesting / misting. Para pendaki Indonesia biasanya menggunakan peralatan memasak yang dipakai tentara karena lebih murah dan terbuat dari alumunium. Jangan lupa pula, untuk membawa piring dan sendok pribadi.
Senter dan Alat Penerangan
Senter adalah perlengkapan yag penting bagi seorang pendaki gunung, walaupun pendakian dilakukan pada siang hari, kita juga perlu menyiapkannya, karena di alam bebas, segala kemungkinan bisa terjadi. Senter yang cocok bagi pendaki adalah tipe headlamp karena dengan tipe ini tangan tetap bebas beraktivitas. Selain senter, saat ini ada lenterra berbahan bakar gas, lentera lilin, dan lentera baterai yang kompak, ringkas dan mudah dibawa. Jika lentera gas dan lilin susah didapat, maka membawa batang-batang lilin adalah pilihan yang bijaksana.

Botol dan Wadah Penyimpanan Air
Wadah penyimpanan air mutlak dibutuhkan bagi setiap pendaki, namun harus digunakan wadah penyimpanan air yang bagus kualitasnya agar air tidak tumpah dan membasahi seluruh isi ransel. Wadah air sangat beragam, ada yang terbuat dari plastik dan alumunium. Brikut wadah penyimpanan air yang biasa digunakan para pendaki gunung.
• Water case : berbahan plastik dan dapat dilipat apabila airnya habis, sehingga dapat menhemat tempat dalam ransel.
• Botol tahan pecah yang terbuat dari plastik.
• Botol yang terbuat dari alumunium yang sangat populer di kalangan pendaki gunung.

Peralatan Navigasi, Survival Kit, dan P3K
Peralatan navigasi, P3K dan survival kit perlu kita siapkan untuk menghadapi kemungkinan-kenungkinan terburuk yang terjadi di alam bebas.
Peralatan navigasi
• Peta dan tempat peta
• Kompas bidik
• Altimeter
• Termometer
• Kurvimeter
• Jam tangan
• Protractor / busur derajat
• Penggaris
• Buku catatan dan alat tulis


Survival kit
• Korek api, masukkan korek api dalam tabung film untuk mencegah korek api basah dan lembab.
• Lilin
• Flint atau pengapian
• Kaca pembesar
• Jarum jahit dan benang
• Mata pancing dan benang kail
• Kompas kecil
• Gergaji kawat
• Kawat
• Kantong plastik
• Peniti dalam berbagai ukuran
• Water purification tablet (tablet pemurni air)
• Kaca heliograph
• Kotak survival kit (gunakan yang tahan air)

Peralatan P3K
• Bahan pembersih tangan (sabun, alkohol 70%)
• Obat pencuci luka (boor water, povidone, iodine)
• Obat pengurang rasa sakit (paracetamol)
• Bahan pembangkit kesadaran (amoniak,eau de colonge)
• Pembalut cepat
• Pembalut gulung
• Pembalut segitiga
• Kapas
• Plester
• Kasa steril
• Gunting
• Pinset
• Obat-obatan pribadi

Perlengkapan Lain
• Topi, yang dianjurkan adalah topi rimba atau semacam topi Jepang, sangat tidak dianjurkan memakai topi yang terlalu lebar.
• Peluit, dianjurakan peluit jenis whistle atau peluit pramuka karena frekwensi bunyi yang dihasilkan tetap, sehingga kekuatan tiupan tidak mempengaruhi kuat bunya yang dihasilkan.
• Balaclava, atau kupluk yang berguna menambah nyenyak tidur kita, menghindakan gigitan serangga, melindungi muka dan telinga dari cuaca dingin, es dan angin.
• Bandana, ikat leher tau kacu segitiga, banyak kegunaanya, misal untuk menghapus keringat, penutup kepala, juga sebagai pembalut pada P3K.
• Sarung tangan, pilihlah sarung tanagn yang bentuknya sesuai dengan tangan, tidak kaku dan disarankan terbuat dari kulit.
• Ikat pinggang, pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang kuat dengan kepala gesper yang tidak besar, namun kuat.
• Second skin, dikenal juga sebagai bicycle pants yang terbuat dari bahan lycra atau spandex berguna menahan gesekan kain celana lapangan terhadap kulit.
• Kelambu, untuk perjalanan melewati rawa-rawa.
• Putis, adalah pembelat betis yang terbuat daru kain katun atau wool yangberfungsi menjaga otot-otot betis agar tetap fit dalam perjalanan panjang.
• Gaiters, atau sarung anti pacet setinggi lutut yang terbuat dari kain tipis dan bagian atas / ujungnya bertali seperti sarung bantal.
• Kaus kaki cadangan, usahakan selalu membawa kaus kaki cadangan, karena kaus kaki yang kita pakai harus selalu kering.

No comments: