Perkembangan Komunikasi Visual di Eropa
Perkembangan Alfabet
Alfabet Yunani menempati urutan teratas dalam evolusi grafis komunikasi dunia. Bangsa Yunani mengadopsi dari Phunisia atau Semit Utara. Tulisan Yunani pada awalnya terbagi dalam dua versi yaitu Chalcidian di Barat dan Ionic di Timur. Akhir abad ke 5 SM Athena mengadopsi tulisan versi Ionic sebgai huruf standar Yunani. Yunani mengadopsi cara baca dari kanan ke kiri dan karakter tulisan “mata ayam” Phunisia yang dimodifikasi menjadi tulisan yg artisitik. Kemudian berkembang cara zig zag yaitu tulisan pada baris pertama dibaca dari kanan kiri lalu pada baris ke 2 dari kiri ke kanan dan seterusnya dari kanan ke kiri lagi. Cara baca seperti disebut dgn istilah “Boustrophedon”. Masa keemasan Yunani terjadi pada abad ke-500SM dimana komunikasi visual mengambil peranan penting sebagai bahasa ke kedua terutama pada masa era demokrasi.
Perkembangan Ilustrasi
Pada masa The Dark Ages, Kitab-kitab suci tidak lepas dari ornamen yang antara lain berfungsi untuk menghias gambar para Rasul. Pada masa transisi menuju abad pencerahan, yaitu sekitar abad ke-12 jumlah universitas meningkat sehingga mempengaruhi kebutuhan terhadap buku-buku non agama. Huruf Textur digunakan sebagai huruf resmi saat itu. Buku Douce Apocalypse th 1265 menjadi buku masterpiece dengan layout dan ilustrasi yang sangat maju.
Pada akhir The Dark Ages dimulai tradisi cetak-mencetak huruf pada kertas dengan teknik cetak tinggi di Eropa sebagai bagian dari upaya produksi massal buku yang sangat diperlukan saat itu. Munculnya golongan menengah yang memerlukan bacaan, mempengaruhi persaingan berdirinya percetakan.
Perkembangan Teknik Cetak
Buku bergambar keagamaan pertama berjudul “Ars Moriendi” (art of dying) yang dicetak dengan teknik woodblock. Buku ini berisi ajaran yang membantu umat Kristen saat itu untuk ingat dengan kematian. Tekstil dan kartu remi sudah menggunakan teknik cetak dengan klise terbuat dari kayu di Eropa th 1300-an. Tahun 1423 menandai munculnya buku bergambar yg menggunakan teknik woodblock printing. Percetakan semakin memungkinkan setiap orang bisa membeli buku. Hal disebabkan oleh hasil karya Gutenberg dari Mainz yg menggunakan timah sebagai bahan untuk membuat huruf bongkar pasang.
Seiring dengan permintaan buku semakin meningkat maka tahun 1444 dikembangkan suatu cara yang lebih efektif yaitu dengan membuat sistem huruf yang terbuat dari logam yang bisa digunakan berkali-kali. Beberapa tokoh penemu huruf lepas antara lain Procopius Waldfoghel, yang menciptakan “Alphabeth of steel” tahun 1444, Laurens Janszoon Coster, penemu huruf lepas berbahan kayu dan Johan Gutenberg, tokoh paling sukses menciptakan sistem huruf bongkar pasang dengan sukses.
Gambar: Johannes Guttenberg (1398-1468) dan contoh sistem huruf logam
Teknologi cetak berkembang karena adanya Gutenberg yang menciptakan sistem cetak tinggi dengan huruf lepas sampai dengan sistem cetak menggunakan cetak dalam (etsa) engraving logam.
Masa Incunabula
Masa Incunabula adalah suatu masa di Eropa muncul semangat zaman berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuan. Incunabula berasal dari bahasa latin yang berarti awal dari sesuatu. Masa ini dimulai sejak Gutenberg menemukan sistem cetaknya hingga tahun 1501. Secara harfiah dapat dikatakan bahwa pada masa ini terjadi perkembangan pesat pada bidang percetakan disertai dengan perkembangan desain grafis, ilustrasi, dan teknik lay out perancangan buku/publishing. Tokoh-tokohnya antara lain Gutenberg, Wiliam Caxton, Albrech Durer, dan Anton Koberger.
Ada dua hal yang berkembang pada masa Incunabula, yaitu xilografi dan tipografi. Tetapi masa Incunabula itu sendiri lebih identik dengan tipografi, dengan ciri khas movable typenya.
Peran penting tipografi dari masa Incunabula antara lain adalah:
a. Dalam perkembangan komunikasi, ekonomi, budaya, dan agama pada abad 15 dan 16.
b. Dalam masalah hukum, kedaulatan masyarakat dan penyeragaman bahasa.
c. Penemuan mesin cetak Gutenberg adalah awal mekanisasi pekerjaan tangan dari pekerjaan secara manual (juru tulis) sebagai cikal bakal dari revolusi industri 300 tahun kemudian.
Gambar: Incunabula Jerman, sebelum abad 15
Muncul buku-buku dengan ilustrasi yang sangat detail menggunakan teknik cetak Kayu (woodblock) berkolaborasi dengan tukang cetak. Buku ilustrasi pertama diciptakan berjudul “Der Ackerman aus bohmen” atau The Farmer from Bohmen karya Albrecht Pfister.
Perkembangan Desain Grafis di Jerman
Aplikasi Desain pada Buku
Inovasi desain grafis terjadi di Jerman pada masa Incunabula yang meliputi proses kerja tim yang melibatkan para seniman woodcut bekerja sama dengan tukang tulis huruf (tipografer), dan kebiasaan menuliskan judul dan nama penulis pada bagian paling atas pada halaman awal. Schoeffer dan Fust tahun 1463 mempelopori penggunaan halaman judul pada buku terbitannya. Halaman judul (cover) merupakan media penting dalam dunia desain grafis.
Pada masa awal Incunabula, pencantuman bookplate / ex libris pada buku cetakan mulai dilakukan untuk menunjukan pemilik buku. Begitu juga dengan pencantuman nama penerbit. Kesadaran terhadap fungsi corporate id. telah muncul. Industri cetak mulai pesat dari kota Mainz di Jerman. Buku pertama yg menggunakan teknis cetak dalam berjudul “The Divine Comedy” th 1481 karya Dante, dicetak oleh Baccio Baldini dan ilustrasinya dikerjakan oleh Sandro Botticelli.
Gambar: Salah satu ilustrasi The Divine Comedy
Ilustrator terkenal pada masa ini antara lain Erhard Reuwich dengan kelebihannya pada ciri ilustrasinya yang sudah menggunakan arsiran dan menjadi lebih berdimensi volume dan Albrecht Durer, salah satu murid terbaik Koberger yang mempelopori huruf Gothic pada karyanya. Ia merupakan jenius yg multi talenta dengan beberapa hasilnya:
1.Pelajaran tentang ilmu perspektif.
2.Ilmu tentang grid sistem
3.Seni ilustrasi hingga ilmu arsitektur
4. Standarisasi huruf Roman dan Gothic.
Gambar: Contoh karya Durer
Perkembangan Desain Tipografi Jerman
No comments:
Post a Comment